Mohon Maaf Kepada Seluruh Pembaca, Karena Kesibukan Admin Blog Ini Jadi Jarang Update. Insyaallah Kedepannya Akan Lebih Sering Update Demi Kelangsungan Dakwah.
________________

Senin, 23 Februari 2009

JANGAN MINTA PADA PONARI

“Jangan minta pada Ponari.”, itulah kata-kata yang tepat untuk mengingatkan para pasien yang setengah sadar itu agar tidak melakukan syirik. Katakan kepada mereka, “Mintalah kalian kesembuhan itu hanya pada ALLAH SWT semata, karena Dialah Yang Maha Kuasa. Jangan kalian minta kesembuhan itu pada Ponari, ia hanya manusia biasa. Jangan pula kalian minta pada sebongkah batu kumal itu, itu hanya makhluk mati. Jangan pula kalian minta pada air yang penuh kuman bakteri itu, itu hanya makhluk mati yang tak bisa apa-apa.”

Ya, tragedi Ponari yang menggemparkan memang membuat banyak orang bertanya-tanya. Benarkah hal itu? Apakah sebongkah batu yang disertai restu Ponari dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang bahan menurut medis sudah tak dapat disembuhkan? Memang ada hadist yang menyatakan bahwa semua penyakit itu ada obatnya kecuali 2 hal, yaitu tua dan mati. Tetapi apakah obat itu datang dengan cara yang aneh bin ajaib seperti itu?

Terlepas dari benar atau tidaknya hal itu, yang pasti praktek dukun cilik Ponari telah membuat sensasi yang luar biasa. Mulai dari kisahnya yang tidak masuk akal, jatuhnya korban tewas akibat padatnya antrian, jumlah pasien yang mencapai lebih dari 8000 orang dalam sehari, pendapatan Ponari yang super dahsyat yaitu lebih dari 50 juta dalam sehari dan banyak lagi sensasi-sensasi yang lainnya. Bocah kelas 3 SD dari Jombang ini benar-benar menjadi selebriti top menyaingi popularitas Ariel ‘Peterpan’.

Bila diperhatikan, ternyata kisah Ponari ini menyimpan banyak penyimpangan. Mulai dari segi islam, sosial, HAM, kesehatan dan sangat banyak lagi penyimpangan lainnya. Yang anehnya meskipun banyak masyarakat yang sudah mengetahui hal itu, tapi masih saja percaya dan berharap kesembuhan dari tangan Ponari. Bila kita tinjau dari kajian islam, maka sesungguhnya hal seperti itu sudah termasuk dalam perbuatan syirik karena kita memohon kepada selain daripada ALLAH. Padahal mayoritas dari para ‘PEMUJA PONARI’ itu adalah muslim. Apa yang mereka pikirkan? Padahal mereka setiap hari minimal 17 kali mereka membaca surat Al-fatihah yang di dalamnya ada ayat yang menyatakan hanya kepada ALLAH lah aku menyembah dan hanya kepada ALLAH lah aku MEMOHON PERTOLONGAN. Tapi pada kenyataannya mereka lebih percaya Ponari yang dapat menolong mereka ketimbang ALLAH SWT. Terlebih lagi kita semua juga tahu bahwa dosa syirik itu adalah dosa yang tidak diampuni oleh ALLAH SWT, na’udzubillahimindzaligh.

Tapi nampaknya untuk memberantas keyakinan mereka tidaklah mudah. Mereka yang telah dirasuki pikiran berobat murah tapi manjur itu sudah sangat yakin akan kesaktian Ponari. Belum lagi ditambah kesaksian pasien Ponari yang sebelumnya lumpuh sekarang sudah normal kembali akibat meminum air celupan ‘batu petir’ itu, bertambah yakinlah mereka. Saking sangat yakinnya (saya tidak tahu apakah mereka yakin atau ‘kurang ilmu’) mereka rela meminun air comberan yang kotor, bau dan penuh bibit penyakit hanya karena air comberan itu telah dicelupkan batu oleh Ponari.

Pada dasarnya tidak masalah apabila kita kaum muslimin dan muslimat mencari obat untuk menawar penyakit yang sedang kita derita. Tetapi kita harus selalu ingat bahwa apabila kita sembuh, maka itu atas kehendak ALLAH, bukan karena kemanjuran obat atau kehebatan Sang Tabib. Maka dari itu, memohonlah hanya kepada ALLAH dan bersyukurlah selalu padaNya. Ingatlah, apabila kita bersyukur pada ALLAH, maka ALLAH akan menambah nikmatNya. Tapi bila kita kufur nikmat, maka sesungguhnya azab ALLAH sangatlah pedih.

Begitu pula halnya dengan para pasien Ponari. Tidak masalah apabila kita mencoba obat yang diberikan Sang Dukun Cilik. Namun kita harus tetap ingat bahwa itu hanya sebagai ikhtiar kita untuk mengharap kesembuhan dari ALLAH sehingga kita tidak mengharap kepada selain dari ALLAH dan kita tidak melakukan perbuatan syirik. Berobatlah sewajarnya. Tetap yakini bahwa ALLAH lah yang memberi kesembuhan. Apabila setelah meminum air dari Ponari maka ternyata sembuh, bersyukurlah hanya kepada ALLAH. InsyaAllah kita akan terhindar dari perbuatan syirik dan dosa.

Pada intinya tragedi Ponari ini harus jadi pelajaran berharga untuk kita semua. Juga dapat menjadi sasaran dakwah islamiyah yang tepat. Tragedi Ponari ini juga merupakan tanggung jawab kita bersama untuk meluruskannya apabila terjadi penyelewengan-penyelewengan yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Maka dari itu mari kita semua sama-sama saling mengingatkan akan kebaikan karena itu merupakan kewajiban kita sebagai umat islam.

Akhirnya, hal ini kembali lagi kepada pembinaan masyarakat yang merupakan tanggung jawab Pemerintah. Mungkin Tragedi Ponari ini tidak akan terjadi apabila impian masyarakat yaitu berobat murah atau bahkan gratis tapi berkualitas dapat diwujudkan. Ini juga merupakan PR bagi para Amir Bangsa ini untuk mengentaskan kemiskinan yang menjadi-jadi di era krisis finansial global ini.

By : ipan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentar