Mohon Maaf Kepada Seluruh Pembaca, Karena Kesibukan Admin Blog Ini Jadi Jarang Update. Insyaallah Kedepannya Akan Lebih Sering Update Demi Kelangsungan Dakwah.
________________

Minggu, 13 Februari 2011

Hikmah Qur'an Surat Al-Mujadilah Ayat 22

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :

لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ


Artinya :

"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."


Asbabun nuzul ayat ini :

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abu 'Ubaidah bin Al-Jarrah (seorang shahabat Rasulullah saw.) yang membunuh bapaknya (dari golongan kafir Quraisy) dalam peperangan Badr. Ayat ini menegaskan bahwa seorang Mukmin akan mencintai Allah melebihi cintanya kepada sanak keluarganya sendiri. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Syaudzab]

Pendapat lain mengatakan bahwa dalam perang Badr, bapak dari Abu 'Ubaidah menyerang dan ingin membunuh Abu 'Ubaidah yang merupakan anaknya itu. Abu 'Ubaidah berusaha menghindarkan dengan jalan menangkis dan mengelakkan segala senjata yang ditujukan kepada dirinya. Tapi Abu 'Ubaidah akhirnya terpaksa membunuh bapaknya. Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang melukiskan bahwa cinta seorang Mukmin kepada Allah akan melebihi cintanya kepada orang tuanya. [Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan al-Hakim di dalam kitab al-Mustadrak]

Dalam riwayat lain dikemukakan, ketika Abu Quhafah (ayah Abu Bakr ash-Shiddiq) mencaci maki Rasulullah saw., Abu Bakr lantas memukulnya dengan pukulan yang keras hingga ayahnya itu terjatuh. Kejadian ini sampai kepada Nabi saw., lalu beliau bertanya, "Apakah benar engkau berbuat demikian, hai Abu Bakr?" Ia pun menjawab, "Demi Allah, sekiranya ada pedang di dekatku, pasti aku memukulnya dengan pedang." Lalu turunlah ayat ini berkenaan dengan kejadian tersebut. [Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij]


Hikmahnya :

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat (Mukmin), maka ia tidak akan pernah mau berlemah lembut ataupun berkasih sayang kepada orang-orang kafir yang memerangi Allah dan Rasul, sekalipun itu adalah keluarga bahkan orang tua mereka sendiri. Karena mereka tahu, jika mereka berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul, maka mereka juga pasti akan diajak dan dipengaruhi untuk menentang Allah dan Rasul, sedangkan kecintaan mereka amat tinggi kepada Allah dan Rasul.

Sehingga, mereka lebih memilih untuk tegas dan bahkan memperingati dengan keras, atau bahkan memerangi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul tersebut daripada harus berkasih sayang dengan mereka, sekalipun mereka adalah orang terdekatnya.

Lalu benarkah tindakan demikian? Maka Allah menegaskan bahwa balasan dari orang yang berbuat seperti itu adalah pertolongan Allah, surganya Allah, dan mereka termasuk ke dalam golongan Allah yang beruntung dan tidak pernah menyesal atas perbuatannya itu karena mereka mendapat rahmat dari Allah.


~M.T.Q~

2 komentar:

Silakan Komentar